A.
BAJU TRADISIONAL JEPANG
1.
Kimono
Kimono'' (sesuatu yang dikenakan seseorang, bahasa Jepang red) adalah pakaian
tradisional masyarakat Jepang. Memakai Kimono dalam bahasa Jepangnya disebut
''Kitsuke''. Memakai Kimono tidaklah mudah, banyak wanita Jepang yang sewaktu
memakai Kimono harus dibantu oleh orang lain. Bahkan banyak kursus cara memakai
Kimono. Kimono untuk kesempatan formal hanya dibuat dari benang sutra kelas
terbaik, sehingga Kimono formal harganya menjadi sangat mahal. Kimono juga
tidak pernah dijual dalam keadaan sudah jadi, melainkan harus dipesan sesuai
dengan ukuran badan pemakainya. Kimono juga tidak pernah dijahit dengan mesin,
melainkan dijahit dengan tangan.
2. Yukata
Yukata adalah jenis Kimono nonformal
Jepang yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis yang dipakai untuk
kesempatan santai di musim panas.
Aksesori dan Pelengkap untuk Kimono:
''Geta''(下駄)
''Geta'' adalah sandal dari kayu yang mempunyai hak, dipakai oleh pria
maupun wanita yang memakai ''Yukata''. ''Geta'' berhak tinggi dan tebal yang
dipakai oleh ''Maiko'' disebut ''Pokkuri''
''Junihitoe'' (十二単)
''Junihitoe'' adalah jubah 12 lapis yang dipakai oleh wanita Jepang zaman
dulu di istana kaisar.
''Kanzashi''(簪)
''Kanzashi'' adalah hiasan rambut seperti tusuk konde yang disisipkan ke
rambut sewaktu memakai Kimono.
''Obi'' (帯)
''Obi'' adalah sabuk dari kain yang seperti stagen yang dililitkan ke badan
pemakai untuk mengencangkan Kimono atau ''Yukata''.
''Tabi'' (足袋)
''Tabi'' adalah kaus kaki sepanjang betis yang dibelah dua pada bagian jari
kaki untuk memisahkan jempol kaki dengan jari-jari kaki yang lain. ''Tabi'' dipakai sewaktu memakai sandal, walaupun ada
juga Tabi dari kain keras dan dipakai begitu saja seperti sepatu bot.
''Waraji'' (草鞋)
''Waraji'' adalah sandal dari anyaman tali jerami.
''Zori'' (草履)
''Zori'' adalah sandal tradisional Jepang yang bisa terbuat dari kain atau
anyaman sejenis rumput (''Igusa'').
B.
UPACARA TRADISIONAL JEPANG
Upacara minum teh (茶道 sadō, chadō?, jalan teh) adalah
ritual tradisional Jepang dalam
menyajikan teh untuk
tamu. Pada zaman dulu disebut chatō (茶の湯?) atau cha no yu.
Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate.
Teh disiapkan secara
khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh dan dinikmati
sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu.
Tuan rumah juga bertanggung jawab dalam mempersiapkan situasi yang menyenangkan
untuk tamu seperti memilih lukisan dinding (kakejiku),
bunga (chabana),
dan mangkuk keramik yang
sesuai dengan musim dan status tamu yang diundang.
Teh bukan cuma dituang
dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni dalam arti luas. Upacara minum
teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara
lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi
peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan
upacara minum teh (chashitsu) dan
berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum
teh yang dianut.
Seni upacara minum teh
memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun dengan penyempurnaan yang
berlangsung seumur hidup. Tamu yang diundang secara formal untuk upacara minum
teh juga harus mempelajari tata krama, kebiasaan, basa-basi, etiket meminum teh
dan menikmati makanan kecil yang dihidangkan.
Pada umumnya, upacara
minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang
dibuat dari teh hijau yang
digiling halus. Upacara minum teh menggunakan matcha disebut matchadō,
sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchadō.
Dalam percakapan
sehari-hari di Jepang, upacara minum teh cukup disebut sebagai ocha
(teh). Istilah ocha no keiko bisa berarti belajar mempraktekkan tata
krama penyajian teh atau belajar etiket sebagai tamu dalam upacara minum teh.
C.
MAKANAN KHAS
JEPANG
a.
Takoyaki
Takoyaki adalah makanan cemilan jepang yang biasa dibuat secara tradisional
oleh keluarga-keluarga jepang secara rumahan. Pertama kali dibuat oleh Endo Tomekichi di tokonya yang
bernama Aizu di Osaka. Bentuknya bulat seperti baso, karena itu disebut juga baso
panggang jepang (tako = octopus , yaki = panggang) karena cara pembuatannya
tidak digoreng dalam minyak yang banyak, tetapi dipanggang dalam suatu cetakan
setengah bulatan kemudian dibalik-balik sehingga berbentuk bulatan penuh.
Takoyaki ini enak disantap panas-panas secara langsung atau sebagai lauk dengan
nasi. Bila dalam
keadaan dingin, takoyaki akan lebih padat dan kenyal seperti baso.
Spoiler for 2.Okonomiyaki:
Okonomiyaki adalah makanan Jepang dengan bahan tepung terigu yang diencerkan dengan air atau dashi, ditambah kol, telur ayam, makanan laut atau daging babi dan digoreng di atas penggorengan datar yang disebut teppan. Dalam bahasa Jepang, okonomi berarti “suka-suka” (yang disuka, yang diinginkan) dan yaki berarti “panggang” (istilah “goreng” hanya digunakan di Jepang bila makanan digoreng dengan minyak yang sangat banyak). Sesuai dengan namanya, lapisan atas (topping) okonomiyaki bisa disesuaikan dengan selera orang yang mau memakan.
Spoiler for 3.Dorayaki:
Dorayaki adalah kue yang berasal dari Jepang. Dorayaki termasuk ke dalam golongan kue tradisional Jepang (wagashi) yang bentuknya bundar sedikit tembam, terdiri dari dua lembar kue yang direkatkan dengan selai kacang merah. Dorayaki memiliki tekstur yang lembut dan mirip dengan kue Jepang yang disebut Kastela karena adonan yang mengandung madu.
Spoiler for 4.Taiyaki:
Taiyaki merupakan kue Jepang yang berbentuk seperti ikan, dan terbuat dari adonan tepung terigu yang dipanggang, kemudian diisi selai kacang merah. Taiyaki pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1909, saat salah satu toko di kota Minato, Tokyo, mulai menjualnya, yaitu toko Naniwaya Souhonten.
Spoiler for 5.Manju:
Manju Adalah makanan tradisional Jepang yang populer. Ada banyak jenis Manju, tetapi kebanyakan bagian luarnya dibuat dari tepung terigu, tepung beras dan gandum dan isi (pasta kacang merah), terbuat dari kacang Azuki rebus dan gula. Mereka direbus bersama-sama lagi dan diremas. Ada beberapa jenis pasta kacang yang digunakan termasuk koshian, tsubuan, dan tsubushian.
Spoiler for 6.Yakisoba pan:
Yakisoba pan: roti hotdog isi yakisoba (semacam mie goreng), yakisoba rasanya kuat jadi bisa ngalahin rasa rotinya.
Spoiler for 7.Melonpan:
Melonpan (メロン パン meronpan), Juga dikenal sebagai panci Melon, Melon roti atau roti, roti manis produk dari Jepang, tetapi juga populer di Taiwan dan Cina. Mereka dibuat dari adonan yang kaya tercakup dalam lapisan tipis adonan kue renyah. Penampilan mereka menyerupai melon, atau (semangka). Mereka tidak sepenuhnya rasa melon. Tetapi di masa sekarang ini telah menjadi populer bagi produsen untuk menambah melon ke roti. Variasinya termasuk dengan tambahan chocolate chips antara lapisan kue dan diperkaya dengan rasa karamel, maple sirup, cokelat, atau rasa lain, kadang-kadang dengan sirup, kocok atau krim rasa, atau puding sebagai pompa.
Spoiler for 8.Mochi:
Mochi (Jepang: 饼) adalah kue beras Jepang yang terbuat dari beras ketan ditumbuk menjadi pasta dan dibentuk menjadi bentuk. Di Jepang itu secara tradisional dibuat dalam suatu upacara yang disebut mochitsuki. Sementara juga dimakan sepanjang tahun, Mochi adalah makanan tradisional untuk Jepang Tahun Baru dan biasanya dijual dan dimakan selama waktu itu. Mochi juga merupakan camilan terkemuka di Hawaii dan Taiwan.
Spoiler
for 9.Kakigōri:
Kakigōri (かき氷?) Adalah makanan pencuci mulut Jepang yang terbuat dari rasa es serut dengan sirup stroberi, ceri, lemon, teh hijau, anggur, melon, “biru-Hawaii” plum manis, dan berwarna sirup. Beberapa toko menyediakan varietas yang berwarna-warni dengan menggunakan dua atau lebih sirup yang berbeda . Untuk mempermanis Kakigōri, susu kental sering dituangkan di atasnya.
Spoiler
for 10.Hiyayakko:
(dingin 冷 奴 tahu?). Adalah hidangan Jepang yang populer dibuat dengan tahu dingin dan topping. Hal ini biasanya disajikan pada musim panas. Ada dua jenis tahu yang digunakan dalam hiyayakko: kinugoshi (sutera), yang lebih sering digunakan, dan momen yang kurang umum (kapas).
0 komentar:
Posting Komentar