HIDROSFER
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
- mengidentifikasi unsur-unsur utama siklus hidrologi.
- mengidentifikasi berbagai jenis perairan.
- mendeskripsikan Daerah Aliran Sungai (DAS).
- mendeskripsikan kejadian dan potensi air permukaan dan air tanah.
- mengidentifikasi penyebab dan dampak banjir serta usaha mengurangi resiko banjir
Hampir
tiga perempat bumi tertutup oleh air. Kalian dapat menemukannya di
samudera, laut, danau, sungai, rawa, kolam, penampungan air, dan
sebagainya, termasuk di atmosfer dalam wujud gas. Jumlah total air di
bumi termasuk cairan, gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4 miliar
kilometer kubik), dan sebanyak 97,2% berada di samudera. Gejala air yang
tersebar di permukaan bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer berasal dari kata hydro artinya air dan sphaira artinya lapisan. Jadi, hidrosfer
adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita.
Ilmu khusus yang mempelajari air di wilayah daratan dinamakan hidrologi.
A. SIKLUS AIR (SIKLUS HIDROLOGI)
Tahukah kamu bahwa
air yang kita manfaatkan sekarang ini terbentuk jutaan tahun silam oleh
siklus air atau daur hidrologi? Air di permukaan bumi selalu mengalami
perputaran. Siklus air atau daur hidrologi adalah pola
sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan adanya proses
pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan
hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air
menjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila
uap air telah menjadi titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian
air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap
ke dalam tanah, singgah di dedaunan, mengalir menuju laut melalui sungai
atau mengumpul di danau, atau menguap lagi ke atmosfer. Siklus
hidrologis dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1 Siklus pendek, yaitu air laut
menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan, kemudian terjadi
hujan, dan kembali ke laut lagi.
2.Siklus
menengah, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa
angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi
air darat, kemudian menuju laut.
Tekan disini siklus air menengah
3.Siklus panjang, yaitu air laut
menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di
atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk
gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali ke laut lagi.
Tekan disini siklus air panjang
Adapun unsur-unsur utama (komponen) yang terjadi dalam proses siklus hidrologi, adalah sebagai berikut:
1 . Evaporasi (presipitasi),
air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh
sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di
atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah
proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh
secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat
ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap
tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000
mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan
yang paling penting juga berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang
hidup. Proses semuanya itu disebut evapotranspirasi.
2 . Kondensasi,
uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami
pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi
embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titik-titik air,
salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
3 . Presipitasi,
ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar
dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada
pembentukan hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dan kumpulan
awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh
arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju
pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera
menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju,
dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.
4. Infiltrasi (Perkolasi),
air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian
meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi atau
perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan, sehingga
mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah.
5 . Surface run off,
air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir
maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah
permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke
laut.
0 komentar:
Posting Komentar