laporan praktikum asam - basa
PENGUJIAN SIFAT LARUTAN (ASAM, BASA, NETRAL) MENGGUNAKAN KERTAS LAKMUS (MERAH DAN BIRU), INDIKATOR UNIVERSAL, DAN KUNYIT
A. Tujuan
Menentukan sifat larutan (Asam, Basa dan Netral)
B. Alat dan Bahan
1. Plat Tetes
2. Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Gelas Kimia
5. Lakmus Merah dan Biru
6. Indikator Universal
7. Air Keran
8. Larutan Gula
9. Larutan Garam
10. Laruta Asam Sulfat
11. Larutan NaOH
12. Alkohol
13. Cuka
14. Susu
15. Sprite
16. Air Jeruk
17. Air Sabun
18. Larutan Urea
C. Teori Dasar
a. Kertas lakmus
Ada
dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa
asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Tabel 1. perubahan warna kertas lakmus
Dari
tabel di atas dapat disimpulkan bahwa larutan asam akan mengubah warna
kertas lakmus biru menjadi merah, larutan netral tidak mengubah warna
pada kertas lakmus, dan larutan basa dapat mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru.
b. Indikator Asam Basa
Indikator
asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan
asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator
dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau
basa. Perhatikanlah warna indikator pada larutan asam atau basa berikut
ini.
Tabel 2. Beberapa zat indikator Asam Basa
Indikator
yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam atau basa suatu larutan
serta menentukan harga pH dapat digunakan indikator universal. Berikut
cara penggunaan indikator universal dalam menentukan pH suatu larutan.
gambar
indikator universal, (b) Indikator universal digunakan dengan cara
mencelupkan indikator universal sampai batas warna ke dalam larutan yang
akan ditentukan pH nya, akan terlihat perubahan warna pada kertas
indikator, (c) kemudian cocokkan perubahan warna dengan warna indikator
pada kotak. Dan dapat ditentukan pH larutan.
Apabila
Larutan bersifat Asam pH – nya <7, Larutan bersifat Basa pH – nya
>7 dan apabila Larutan bersifat netral pH – nya =7.
c. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah)
Indikator
alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau
basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak
Ekstrak bunga mawar. Ekstrak kembang sepatu. Ekstrak kunyit. Ekstrak
temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol (kubis) merah. Tanaman Hydrangea.
1. Indikator
asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan
memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna
hijau dan pada larutan netral tidak berwarna.
2. Indikator asam-basa dari bunga Hidrangea
akan memberikan warna biru ketika didalam larutan asam , di dalam
larutan basa akan memberikan warna merah jambu dan pada larutan netral
tidak berwarna.
3. Indikator
asam-basa dari kol merah akan berubah warna menjadi merah muda bila
dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalam larutan basa, dan
tidak berwarna pada larutan netral.
4. Indikator asam-basa dari kunyit,akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral.
D. Cara Kerja
a. Indikator Laboratorium
1. Siapkan pelat tetes, kertas lakmus, indikator universal.
2. Simpan kertas lakmus merah dan biru pada pelat tetes.
3. Teteskan larutan yang diuji ke pelat tetes yang berisi lakmus merah dan biru.
4. Amatilah perubahan yang terjadi.
b. Indikator Alam
1. Siapkan ekstrak kunyit.
2. Siapkan 2 gelas kimia berisi cuka dan air sabun.
3. Teteskan 10 tetes ekstrak kunyit ke setiap gelas.
4. Amati perubahan yang terjadi.
E. Hasil Pengamatan
Indikator Laboratorium
No.
|
Larutan
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
pH indikator universal
|
Sifat larutan
|
1
|
Garam
|
Biru
|
Tetap
|
7
|
Basa
|
2
|
Asam sulfat
|
Tetap
|
Merah
|
1
|
Asam
|
3
|
Gula
|
Tetap
|
Tetap
|
7
|
Netral
|
4
|
Sabun
|
Biru
|
Tetap
|
9
|
Basa
|
5
|
Susu
|
Merah
|
Tetap
|
6
|
Netral
|
6
|
Air jeruk
|
Tetap
|
Merah
|
3
|
Asam
|
7
|
Lar. NaOH
|
Biru
|
Biru
|
14
|
Basa
|
8
|
Alkohol
|
Merah
|
Biru
|
6
|
Netral
|
9
|
cuka
|
Merah
|
Merah
|
2
|
Asam
|
10
|
Urea
|
Merah
|
Biru
|
7
|
Netral
|
11
|
Sprite
|
Merah
|
Merah
|
4
|
Asam
|
12
|
Air keran
|
Merah
|
Biru
|
6
|
Netral
|
Indikator Alam
Warna :
a. Air + ekstrak kunyit = kuning terang
b. Cuka + ekstrak kunyit = kuning tua
c. Air sabun + ekstrak kunyit = jingga (orange kemerah – merahan)
F. Kesimpulan
a. Asam
Larutan
bersifat Asam apabila di teteskan pada Lakmus merah akan berwarna
merah, tetapi jika di Lakmus biru juga akan tetap berwarna merah. Dan
jika pada indikator universal pH - nya <7. Sedangkan pada ekstrak
kunyit apabila dicampurkan akan berwarna kuning tua.
b. Basa
Larutan
bersifat Basa jika di teteskan pada Lakmus merah berwarna biru, dan
pada Lakmus biru akan tetap berwarna biru. Dan pada indikator Universal
pH – nya akan >7. Sedangkan jika di campurkan dengan ekstrak kunyit
warna Larutan akan berwarna jingga (orange kemerah – merahan)
c. Netral
Larutan
bersifat netral apabila jika diteteskan di Lakmus merah akan tetap
menjadi merah, sedangkan pada Lakmus biru juga tetap berwarna biru. Dan
pada indikator Universal pH – nya akan =7. Sedangkan jika Larutan
dicampurkan dengan ekstrak kunyit a
Laporan Praktikum Asam Basa
PENDAHULUAN
I. Dasar Teori
Asam
dan basa merupakan dua golongsn zat kimia yang sangat penting. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai
asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita
juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai basa misalnya
kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain.
Berkaitan
dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga
digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan
basa mempunyai rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan
keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak
diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun.
a. Indikator Larutan Asam Basa
Sifat
asam-basa suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH-nya. pH
adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam mempunyai pH <> 7, sedangkan larutan netral
mempunyai pH = 7. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan
(indikator universal atau dengan pH-meter).
Berkat
pengalaman dan penelitian para ahli kimia, kini tersedia cara praktis
untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan., yaitu dengan menggunakan
indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu
menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa misalnya kertas
lakmus. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan
berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Lakmus adalah zat warna
(pigmen) yang pada mulanya diisolasi dari liken, suatu simbiosis jamur
dengan alga yang tumbuh di batu-batu atau pohon.
b. Penggolongan Senyawa Asam dan Senyawa Basa
Senyawa
asam dan senyawa basa dapat digolongkan menjadi asam kuat, asam lemah,
basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan
menghasilkan ion H ⁺, sedangkan kekuatan basa ditentukan oleh kemampuan menghasilkan OH ⁻. Banyaknya ion H ⁺ atau ion OH⁻ yang dihasilkan, ditentukan oleh derajat ionisasi.
c. Derajat Keasaman (pH)
Keasaman suatu larutan disebabkan adanya ion H⁺. Konsentrasi ion hidronium [H⁺] dalam larutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat-sifat larutan, terutama larutan dalam air.
Menurut penelitian konsentrasi ion H⁺ harganya
sangat kecil, sehingga untuk menghindari kesulitan dari penggunaan
angka-angka yang terlalu kecil, maka pada tahun 1909 S.P.I. Sorensen
mengusulkan konsep “pH`(pangkat ion hydrogen) untuk menyatakan skala
konsentrasi ion H⁺ suatu larutan.
Apa yang terjadi jika suatu larutan asam dicampurkan dengan larutan basa?
HA → H ⁺ + A ⁻
LOH → L ⁺ + OH ⁻
Oleh karena nilai tetapan ionisasi air (Kw) relatif sangat kecil, maka sudah dapat dipastikan bahwa ion H ⁺ dari asam akan bereaksi dengan ion OH ⁻ dari basa membentuk air.
H ⁺ + OH ⁻ → H2O
Itulah sebabnya reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Pembawa sifat asam (H ⁺) bereaksi dengan pembawa sifat basa (OH ⁻) membawa air yang bersifat netral.
Selanjutnya apa yang terjadi dengan ion negatif sisa asam dan ion positif sisa basa?
Ion-ion
tersebut akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Jadi
reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air, sehingga reaksi asam
dengan basa bisa juga disebut sebagai reaksi penggaraman.
Asam + Basa → Garam + Air
II. Tujuan
1. membedakan larutan asam, basa dan netral
2. memahami
terjadinya reaksi asam-basa (penetralan) dengan cara mengamati semua
perubahan yang terjadi pada saat reaksi berlangsung.
MATERI DAN METODE
a. Alat dan Bahan
- Alat
Tabung reaksi atau Gelas Beker atau Erlenmeyer, Termometer
- Bahan
Larutan NaOH 0,1 M; Larutan HCl 0,1 M; CH₃COOH; air abu, air got, air sabun, air garam, kertas lakmus merah (LM), kertas lakmus biru (LB).
b. Cara Kerja
1. Menunjukan Larutan Bersifat Asam, Basa, dan Netral
a. Menaruh masing-masing sample larutan kedalam tabung reaksi/gelas beker secukupnya
b. Menguji masing-masing sampel dengan mencelupkan kertas lakmus LM dan LB dalam sampel
c. Mengamati perubahan warna
2. Reaksi Asam Basa (Penetralan)
a) Reaksi NaOH + HCL
ü Menakar larutan HCl 0,1 M sebanyak 10 ml kedalam gelas beker atau Erlenmeyer
ü Menakar larutan HaOH 0,1 M sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi
ü Mencampur larutan NaOH dan HCl kedalam gelas beker
ü Mengamati perubahan yang terjadi, termasuk suhunya dengan menggunakan thermometer
b) Reaksi NaOH + CH₃COOH
o Menakar larutan CH₃COOH 0,1 M sebanyak 10 ml kedalam gelas beker atau Erlenmeyer
o Menakar larutan HaOH 0,1 M sebanyak 10 ml kedalam tabung reaksi
o Mencampur larutan NaOH dan CH₃COOH kedalam gelas beker
o Mengamati perubahan yang terjadi, termasuk suhunya dengan menggunakan thermometer
b. Pembahasan
I. Pengujian larutan NaOH dengan menggunakan indikator/kertas lakmus merah bereaksi menjadi
berwarna biru. Sedangkan kertas lakmus biru tidak terjadi reaksi
sehingga tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa larutan NaOH
tersebut bersifat basa dengan pH > 7.
II. Pengujian
Larutan HCl menggunakan kertas lakmus merah tidak terjadi reaksi dan
tetap berwarna merah. Sedangkan menggunakan kertas lakmus biru terdapat
reaksi sehingga berubah menjadi merah. Dan ini menunjukkan bahwa larutan
HCl bersifat asam dengan pH <>
III. Pengujian Larutan CHзCOOH
menggunakan kertas lakmus merah tidak terjadi reaksi dan tetap berwarna
merah. Sedangkan menggunakan kertas lakmus biru terdapat reaksi
sehingga berubah menjadi merah. Dan ini menunjukkan bahwa larutan CHзCOOH bersifat asam dengan pH <>
IV. Pengujian larutan air sabun dengan menggunakan indikator/kertas lakmus merah bereaksi menjadi
berwarna biru. Sedangkan kertas lakmus biru tidak terjadi reaksi
sehingga tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa larutan air
sabun tersebut bersifat basa dengan pH > 7.
V. Pengujian
larutan air abu dengan menggunakan indikator/kertas lakmus merah tidak
bereaksi dan tetap berwarna merah. Sedangkan kertas lakmus biru juga
tidak terjadi reaksi sehingga tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan
bahwa larutan air abu tersebut bersifat netral dengan pH = 7.
VI. Pengujian larutan air got dengan menggunakan indikator/kertas lakmus merah bereaksi menjadi
berwarna biru. Sedangkan kertas lakmus biru tidak terjadi reaksi
sehingga tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa larutan air got
tersebut bersifat basa dengan pH > 7.
VII. Pengujian
larutan air garam dengan menggunakan indikator/kertas lakmus merah
tidak bereaksi dan tetap berwarna merah. Sedangkan kertas lakmus biru
juga tidak terjadi reaksi sehingga tetap berwarna biru. Hal ini
menunjukkan bahwa larutan air garam tersebut bersifat netral dengan
pH = 7.
VIII. Pengujian
larutan aquades dengan menggunakan indikator/kertas lakmus merah tidak
bereaksi dan tetap berwarna merah. Sedangkan kertas lakmus biru juga
tidak terjadi reaksi sehingga tetap berwarna biru. Hal ini menunjukkan
bahwa larutan aquades tersebut bersifat netral dengan pH = 7.
PENUTUP
- Kesimpulan
Asam
dan basa telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman
dahulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin yaitu acetum yang
berarti cuka, sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang
berarti abu.
Di
alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, asam sitrat untuk memberi rasa
limun yang tajam, cuka mengandung asam asetat, dan asam tamak dari kulit
pohon untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat
sejak abad pertengahan, misalnya aqua fortis (asam nitrat), digunakan
oleh peneliti untuk memisahkan emas dan perak.
Basa
adalah kebalikan dari asam. Soda bikarbonat dan sabun merupakan basa,
demikian juga dengan soda kausik, sebuah zat yang dapat membakar kulit.
Basa
yang dapat larut dalam air dinamakan alkali. Dalam air, asam
menghasilkan ion hidrogen, sedangkan basa menghasilkan ion hidroksida.
Jika asam dan basa bereaksi, ion-ion hidrogen dan hidroksida bergabung
dan saling menetralisasi membentuk air bersama garam. Kekuatan asam-basa
dapat ditentukan pada skala pH
Untuk
menunjukkan larutan bersifat asam dan larutan bersifat basa dapat
menggunakan indikator / kertas lakmus. Kertas lakmus berwarna biru
menjadi berwarna merah menunjukkan larutan bersifat asam dan kertas
lakmus berwarna merah menjadi berwarna biru menunjukkan larutan bersifat
basa.
- Saran
a. Untuk
mengetahui larutan bersifat asam atau basa tidak ada salahnya bila kita
mencoba untuk menguji. Dengan indikator/kertas lakmus kita dapat
mengetahui jenis larutan yang bersifat asam atau larutan yang bersifat
basa.
b. Berhati-hati
dalam melakukan eksperimen, jika perlu didampingi oleh pembimbing yang
telah ahli dalam penetralan asam-basa. Sebab sebagian dari asam/basa ada
yang berbahaya.
BAB I
KAJIAN TEORI
A. Menunjukkan Asam dan Basa
Asam
dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan
sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrum, dan asam lambung.
Berkaitan
dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan ke dalam tiga
golongan, yaitu bersifat asam, basa, dan netral. Meskipun asam dan basa
memiliki rasa yang berbeda, tidaklah bijaksana untuk menunjukkan
keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak
diantaranya dapat merusak kulit atau bersifat racun. Berkat pengalaman
dan penelitian para ahli kimia, kini telah tersedia cara praktis untuk
menunjukkan keasaman dan kebasaan, yaitu dengan menggunakan indikator
asam dan basa.
Indikator asam dan basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan perubahan warna dalam suasana asam dan basa.
Sifat
asam dan basa dapat diketahui dengan cara mengukur pHnya. pH adalah
suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan basa
memiliki pH lebih besar dari 7, sedangkan larutan netral memiliki pH =
7.
B. Indikator Asam-Basa
Indikator
asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan perubahan warna.
Indikator asam dan basa bisa dengan bahan alami yang bisa berubah warna
apabila ditetesi larutan asam dan basa.
- Indikator Asam Basa dari bahan Alami
Berbagai
jenis zat warna yang dipisahkan dari tumbuhan kemungkinan juga dapat
digunakan sebagai indikator asam-basa, misalnya daun mahkota bunga,
ekstrak kunyit, dan ekstrak daun jati.
- Trayek Perubahan Warna Indikator Asam-Basa
Indikator
lakmus berwarna merah dalam larutan yang memiliki pH sampai dengan 5,5
dan yang berwarna biru dari pH 8,0. Dalam larutan yang pH-nya antara
5,5-8,0 warna lakmus adalah kombinasi dari kedua warna tersebut, yaitu
berubah dari merah jadi ungu kemudian menjadi biru. Batas-batas pH
ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan
warna. Jadi, trayek perubahan warna lakmus adalah 5,5-8,0. Berikut ini
adalah trayek perubahan warna dari beberapa indikator:
Indikator
|
Trayek Perubahan Warna
|
Perubahan Warna
|
Lakmus
Metil Jingga
Metil Merah
Bromtimol Biru
Phenolphtalein
|
5,5 – 8.0
3.1 – 4.4
4.4 – 6.3
6.0 – 7.6
8.3 – 10.0
|
Merah-biru
Merah-kuning
Merah-kuning
Kuning-biru
Tidak berwarna-merah
|
- Menentukan pH dengan Menggunakan Beberapa Indikator
Indikator
tunggal seperti kertas lakmus atau phenolphtalein hanya memberi
gambaran tentang sifat larutan (asam, basa, atau netral). Kertas lakmus,
sebagai contoh, berwarna merah dalam larutan yang pH-nya sampai 5.5.
Artinya, lakmus tidak tidak dapat membedakan larutan yang mempunyai pH 1
dari 2, dan seterusnya. Oleh karena setiap indikator mempunyai trayek
perubahan warna yang berbeda, maka pH larutan dapat diperkirakan dengan
kombinasi dari beberapa indikator.
C. Perbedaan antara Asam dan Basa
Pembeda
|
Asam
|
Basa
|
Rasa
|
Asam
|
Pahit
|
Ion yang dihasilkan bila larut dalam air
|
Ion H+
|
Ion OH-
|
pH
|
<7
|
>7
|
Indikator lakmus
|
Memerahkan lakmus biru
|
Membirukan lakmus merah
|
Sifat
|
Korosif terhadap logam
|
Licin
|
Contoh
|
Asam karbonat, asam sitrat
|
Sabun, kapur, soda
|
BAB II
TUJUAN serta ALAT dan BAHAN
A. Tujuan
1. Mengetahui bahan alami yang dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa.
2. Dapat memperkirakan pH suatu larutan berdasarkan indikator buatan dan trayek perubahan warna.
B. Alat dan Bahan
- pplat tetes
- Ppipet
- GGelas Kimia
- AAir Sabun
- AAir Cuka
- EEkstrak daun jati
- EEkstrak daun suji
- EEkstrak kunyit
- EEkstrak wortel
- EEkstrak kembang sepatu
- KKertas lakmus merah
- KKertas lakmus biru
- LLakmus
- MMetil Jingga
- MMetil Merah
- BBromtimol Biru
- PPhenolphtalein
- EEmpat jenis larutan tak berwarna
BAB III
LANGKAH KERJA
A. Percobaan I
- Siapkan ekstrak alami yang akan diuji
- Masukkan tiga tetes ekstrak daun jati di plat tetes sebanyak tiga tempat.
- Pada tempat pertama, biarkan sebagai pembeda
- Pada tempat kedua, masukkan tiga tetes air cuka.
- Pada tempat ketiga, masukkan tiga tets air sabun
- Amati perubahan warna yang terjadi, bandingkan dengan warna pembanding, dan catat
- Lakukan langkah di atas pada ekstrak alami yang lain.
B. Percobaan II
- Siapkan larutan A, B, C, dan D
- Masukkan secukupnya larutan A pada plat tetes sebanyak enam tempat.
- Pada tempat pertama, teteskan lakmus merah.
- Pada tempat kedua, teteskan lakmus biru.
- Pada tempat ketiga, teteskan metil merah.
- Pada tempat keempat, teteskan metil jingga
- Pada tempat kelima, teteskan bromtimol biru
- Pada tempat keenam, teteskan Phenolphtalein
- Amati perubahan warna pada masing-masing tempat, catat warna, dan perkirakan pH larutan A.
- Lakukan perlakuan yang sama pada larutan B, C, dan D.
BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN
Percobaan I
No
|
Ekstrak
|
Warna Awal
|
Setelah ditetesi air cuka
|
Setelah ditetesi air sabun
|
1
|
Daun jati
|
Coklat
|
Coklat
|
Coklat
|
2
|
Daun suji
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
3
|
Kunyit
|
Coklat
|
Oranye
|
Coklat
|
4
|
Wortel
|
Oranye
|
Merah muda
|
Coklat
|
5
|
Bunga Sepatu
|
Coklat
|
Merah
|
Coklat
|
Percobaan II
Indikator
|
Larutan A
|
|
Larutan B
|
|
Larutan C
|
|
Larutan D
|
|
|
Warna Indikator
|
Perkiraan pH
|
Warna Indikator
|
Perkiraan pH
|
Warna indikator
|
Perkiraan pH
|
Warna indikator
|
Perkiraan pH
|
Lakmus merah
|
Biru
|
8.0
|
Merah
|
Netral (5.5-8.0)
|
Merah
|
5.5
|
Merah
|
5.5
|
Lakmus Biru
|
Biru
|
8.0
|
Biru
|
Netral (5.5-8.0)
|
Merah
|
5.5
|
Merah
|
5.5
|
Metil merah
|
Kuning
|
6.3
|
Kuning
|
6.3
|
Merah
|
4.4
|
Merah
|
4.4
|
Metil Jingga
|
Kuning
|
4.4
|
Kuning
|
4.4
|
Merah Muda
|
3.1-4.4
|
Merah muda
|
3.1-4.4
|
Bromtimol Biru
|
Biru
|
7.6
|
Hijau
|
6.0-7.6
|
Kuning
|
6.0
|
Kuning
|
6.0
|
Phenolphtalein
|
Merah
|
8.3-10.0
|
Tidak berwarna
|
8.3
|
Tidak berwarna
|
8.3
|
Tidak Berwarna
|
8.3
|
Harga pH
(perkiraan)
|
Larutan A = Basa
pH = 8.3-10.0
|
|
Larutan B = Netral
pH = 6.3-7.7
|
|
Larutan C = Asam
pH = 3.1 – 4.4
|
|
Larutan D = Asam
pH = 3.1 – 4.4
|
|
BAB V
ANALISA HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1
Untuk
mengetahui bahan alami apa yang bisa dijadikan indikator asam dan basa,
maka ekstrak alami tersebut harus ditetesi dengan larutan asam dan
basa. Dengan begitu, kita bisa melihat perubahan warna bahan alami
tersebut. Dalam praktikum kali ini, yang bertindak sebagai larutan asam
adalah air cuka, dan larutan basa adalah air sabun.
Berdasarkan
hasil pengamatan kami, ekstrak daun jati yang awalnya berwarna coklat,
setelah ditetesi dengan air cuka, warnanya tetap coklat, dan ketika
ditetesi air sabun, warnanya juga coklat. Ekstrak daun jati ini tidak
menampakkan warna yang mencolok setelah ditetesi air cuka ataupun sabun.
Pada
ekstrak daun suji, yang awalnya berwarna hijau, setelah ditetesi air
cuka, warnanya tetap hijau, dan ketika ditetesi air sabun warnanya juga
hijau. Sama seperti ekstrak daun jati, ekstrak daun suji tidak
menampakkan warna yang mencolok setelah ditetesi air cuka ataupun sabun.
Berbeda
dengan ekstrak kunyit yang awalnya berwarna coklat. Setelah ditetesi
air cuka warnanya menjadi oranye, dan ketika ditetesi sabun, warnanya
menjadi coklat (agak tua dari warna awal). Pada ekstrak wortel, yang
awalnya berwarna oranye, ketika ditetesi air cuka berubah warna menjadi
merah muda, dan ketika ditetesi air sabun, berubah menjadi warna coklat.
Dan pada ekstrak bunga sepatu, yang awalnya berwarna merah, ketika
ditetesi cuka berwarna merah, dan ketika ditetesi sabun menjadi coklat.
Ketiga ekstrak ini menunjukkan warna yang mencolok ketika ditetesi air
cuka dan sabun.
Untuk mengetahui kevalidannya, kami juga menganalisis dengan menggunakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut :
HA(aq) H+ (aq) + A- (aq)
Ketika
suatu konsentrasi zat A ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke
yang tidak ditambah. Pada ekstrak kunyit, warna awal adalah warna
coklat, kita misalkan kunyit adalah zat A, yang berupa asam lemah.
Ketika kunyit ditetesi air cuka, maka kunyit yang awalnya asam dan
menghasilkan ion H+, karena ditambah air cuka yang bersifat asam, maka terjadi penambahan konsentrasi ion H+ dan
kesetimbangan bergeser ke yang konsentrasi yang tidak ditambah.
Berarti, ekstrak kunyit yang awalnya berwarna coklat, akan bergeser ke
warna yang menjauhi coklat: oranye.
Sebaliknya, apabila ditambahkan air sabun. Dalam hal ini, air sabun bersifat basa. Ion H+ yang dimiliki kunyit akan terikat oleh ion OH- yang dimiliki air sabun dan terjadi pengurangan konsentrasi H+, sehingga kesetimbangan akan bergeser ke konsentrasi yang dikurangi, dan warna larutan akan mendekati warna awal: coklat.
Percobaan 2
Pada
percobaan yang kedua ini, tujuannya adalah menggunakan senyawa
indikator buatan dan memperkirakan pH dari empat larutan tak berwarna.
Penentuan pH dan asam atau basanya larutan menggunakan indikator buatan
memberikan data yang lebih akurat.
Larutan A
Ketika
diberi lakmus merah, kertas lakmus tersebut berubah menjadi biru, dan
ketika diberi lakmus biru, warna lakmus tetap. Itu berarti, larutan A
adalah larutan basa yang pH-nya diatas 8.0 (trayek lakmus 5.5-8.0).
Ketika
diberi metil merah, warna larutan berubah menjadi kuning, yang berarti
pH larutan A di atas 6.3 (trayek metil merah 4.4-6.3).
Ketika diberi metil jingga, larutan berubah menjadi kuning, dengan pH di atas 4.4.
Ketika diberi bromtimol biru, larutan berubah menjadi warna biru, dengan perkiraan pH antara di atas 7.6.
Dan,
ketika ditetesi Phenolphtalein, larutan berubah menjadi merah, dengan
perkiraan pH diantara 8.3 dan 10.0. Dari data-data yang kami dapatkan,
kami perkirakan bahwa larutan A adalah larutan basa, dengan perkiraan pH
antara 8.3 dan 10.0. Untuk lebih akuratnya, kami akan menganalisis
sesuai dengan pH larutan indikator.
Salah
satu contoh, kami memakai contoh larutan indikator Bromtimol Biru. Jika
larutan indikator dinotasikan dengan Hin, reaksi kesetimbangannya akan
dituliskan sebagai berikut:
biru
kuning
Hin H+ + In-
Bromtimol Biru berwarna kuning dalam larutan asam dan berwarna biru dalam larutan basa. Jika diberikan ion H+ ke
dalam larutan, maka reaksi kesetimbangan bergeser ke kiri, dimana
bromtimol biru akan berwarna warna kuning (asam), karena asam
menghasilkan ion H+. Tetapi, bila diberikan ion OH-, reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan dimana bromtimol biru akan berwarna biru (basa), karena basa menghasilkan ion OH-. Tetapan keseimbangan untuk larutan indikator dituliskan sebagai berikut :
Berdasarkan
hasil pengamatan kami, dan analisis pH bromtimol biru, penambahan
larutan A memberikan ion OH- terhadap bromtimol biru, karena warna
berubah menjadi biru. Karena menghasilkan OH-, dapat diketahui bahwa
larutan A adalah larutan basa yang memiliki pH antara 8.3-10.0
berdasarkan analisis data dari indikator buatan yang lain.
Larutan B
Ketika
diberi lakmus merah, kertas lakmus tersebut tetap merah, dan ketika
diberi lakmus biru, warna lakmus tetap. Itu berarti, larutan B adalah
larutan netral yang pH-nya antara 5.5-8.0 (berdasarkan trayek perubahan
warna lakmus).
Ketika
diberi metil merah, warna larutan berubah menjadi kuning, yang berarti
pH larutan B di atas 6.3 (trayek metil merah 4.4-6.3).
Ketika diberi metil jingga, larutan berubah menjadi kuning, dengan pH di atas 4.4.
Ketika diberi bromtimol biru, larutan berubah menjadi warna hijau, dengan perkiraan pH antara 6.0 dan 7.6.
Ketika
ditetesi Phenolphtalein, larutan tetap tak berwarna, yang berarti
larutan B memiliki pH di bawah 8.3 Dari data-data yang kami dapatkan,
kami perkirakan bahwa larutan B adalah larutan netral, dengan perkiraan
pH antara 6.7 dan 7.6. Untuk lebih akuratnya, kami akan menganalisis
sesuai dengan pH larutan indikator seperti pada larutan A.
Pada
titik tertentu, perubahan warna larutan bromtimol biru terletak
diantara kuning dan biru, seperti saat ditetesi larutan B, yaitu menjadi
berwarna hijau. Hal tersebut, berarti [Hin] = [In-], tetapan
keseimbangan sebagai berikut:
Kind = [H+], sehingga yang akan keluar adalah perpaduan warna trayek.
Ketika
larutan B ditetesi bromtimol biru, larutan menjadi berwarna hijau, itu
berarti, pH larutan B berada diantara trayek perubahan warna bromtimol
biru. Sehingga, tidak dapat ditentukan apakah larutan B lebih bersifat
asam ataukah basa karena memiliki pH antara 6.0 dan 7.6 (menurut trayek
bromtimol biru), sehingga larutan B lebih bersifat netral karena
berdasarkan pengamatan dari larutan indikator lainnya, tidak ada yang
memberikan kepastian apakah lebih asam atau lebih basa.
Larutan C
Ketika
diberi lakmus merah, kertas lakmus tersebut tetap merah, dan ketika
diberi lakmus biru, warna lakmus juga menjadi merah. Itu berarti,
larutan C adalah larutan asam yang pH-nya di bawah 5.0 (berdasarkan
trayek perubahan warna lakmus).
Ketika
diberi metil merah, warna larutan berubah menjadi merah, yang berarti
pH larutan C di bawah 4.4 (trayek metil merah 4.4-6.3).
Ketika diberi metil jingga, larutan berubah menjadi merah muda, dengan pH di antara 3.1 dan 4.4 .
Ketika diberi bromtimol biru, larutan berubah menjadi warna kuning, dengan perkiraan pH di bawah 6.0 .
Ketika
ditetesi Phenolphtalein, larutan tetap tak berwarna, yang berarti
larutan C memiliki pH di bawah 8.3 Dari data-data yang kami dapatkan,
kami perkirakan bahwa larutan C adalah larutan asam, dengan perkiraan pH
antara 3.1 dan 4.4.
Larutan D
Ketika
diberi lakmus merah, kertas lakmus tersebut tetap merah, dan ketika
diberi lakmus biru, warna lakmus juga menjadi merah. Itu berarti,
larutan D adalah larutan asam yang pH-nya di bawah 5.0 (berdasarkan
trayek perubahan warna lakmus).
Ketika
diberi metil merah, warna larutan berubah menjadi merah, yang berarti
pH larutan D di bawah 4.4 (trayek metil merah 4.4-6.3).
Ketika diberi metil jingga, larutan berubah menjadi merah muda, dengan pH di antara 3.1 dan 4.4 .
Ketika diberi bromtimol biru, larutan berubah menjadi warna kuning, dengan perkiraan pH di bawah 6.0 .
Ketika
ditetesi Phenolphtalein, larutan tetap tak berwarna, yang berarti
larutan D memiliki pH di bawah 8.3 Dari data-data yang kami dapatkan,
kami perkirakan bahwa larutan D adalah larutan asam, dengan perkiraan pH
antara 3.1 dan 4.4.
Begitulah
analisa tentang keempat larutan menggunakan indikator buatan. Namun,
apakah semua indikator cocok digunakan? Tentu tidak, ada indikator yang
tidak cocok digunakan dalam percobaan ini. Seperti contoh, larutan A.
Dalam menggunakan metil jingga dan metil merah lebih baik hanya
menggunakan salah satunya saja, karena hasilnya akan sama : di atas pH
larutan netral.
Untuk
menghemat penggunaan, apabila menguji larutan basa atau asam, lebih baik
menggunakan kertas lakmus yang bisa dipotong-potong sehingga menghemat
indikator lainnya. Dan setelah diketahui sifat larutan tersebut, maka
kita gunakan indikator yang cocok.
Seperti
pada larutan C dan D. Kita tak perlu menggunakan Phenolphtalein, karena
tentu setelah mengetahui lewat lakmus bahwa keduanya adalah asam,
phenolphtalein tak berefek karena indikator ini hanya bisa dipakai oleh
larutan basa (trayek warna di atas pH larutan netral)
BAB VI
KESIMPULAN
- Ekstrak
alami yang cocok digunakan untuk indikator asam-basa adalah kunyit,
wortel, dan bunga sepatu karena memiliki perubahan warna yang mencolok
saat ditetesi larutan asam ataupun basa.
- Larutan A adalah larutan basa dengan perkiraan pH 8.3-10.0
- Larutan B adalah larutan netral dengan perkiraan pH 6.3-7.6
- Larutan C adalah larutan asam dengan perkiraan pH 3.1-4.4
- Larutan D adalah larutan asam dengan perkiraan pH 3.1-4.4
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.
PRACTICUM REPORT
CHEMISTRY
(ACID-BASES)
AFNITASARI
XI-EXACT-A
SMA NEGERI 01 UNGGULAN KAMANRE
2012
CHAPTER
PREFACE
1.1Background
In everyday life we often find the taste bitter, bitter,
sour, sweet asindan in foods or beverages that we tasted, is not it? Basically taste of food, drink or substance that is sour, bitter, bitter, salty and sweet
because of
the nature of these substances, the properties associated with acids, bases and
salt. Associated with a sour
taste in the chemistry of substances classified is acid. The bitter taste
associated with other substances that are classified as alkaline. However, not
all of which have a bitter taste is the base. Bases can be considered as opponents
of acid. If the acid is mixed with a
base, then the two substances that neutralize each other, so that the
properties of acids and bases removed. The reaction between the acid with a
base is salt. The sweet taste associated with
the presence of acid and alkaline properties collectively with acid and bases
are the two chemical compounds that are very important in the life of everyday.
In general, substances that taste sour at acid for
example contain lemon, vinegar
acid, and formic acid in ants. Bases on the slippery
nature generally have and bitter taste, such as soaps and liquid cleansers
(detergent). In the laboratory acids and bases can be simply identified USING
litmus paper. In acid solutions change litmus paper red lakmus be paper.
While the base will turn litmus paper blue. solution acid and alkaline
electrolyte is a solution so that the water breaks down into ions.
1.2 Objectives and
usability lab
1. Examine some of the
solution with litmus paper red and blue litmus, and group them in a
solution of acid-base.
2.Distinguish acid solution, base solution, and the neutral
solution with an acid-base indicator
CHAPTER II
BASIS OF THEORY
A.ACID-BASE
Understanding
of acids and bases are modern first put forward by SvanteArrhenius in 1887.
According to Arrhenius, acids are substances that when dilarutkandalam water
will ionize to form hydrogen ions (H+) as the only positive ions. Meanwhile,
the base is defined as a substance which, when dilarutkandalam water will ionize
to form hydroxide ions (OH-).
as the only negative ion. Thus, it can be said that acid is compounds
containing hydrogen ions with one or more other elements and the base is a
hydroxide ion-containing compound with one or another.Acid-base compounds has
been known since ancient times before the birth of chemistry. Acid-base
compound is one of the electrolyte that plays a role in chemical reactions. A
asamdapat is a solid, liquid or gas.Pada in 1777, Antoine Laurent Lavoiser
explained that all acids contain oxygen. Then in 1810, Sir Humph Davy suggested
that the element oxygen hydrogendan owned asam.Pada 1884, SA Arrehenius
theorized ion and acid-base gave the following definition: Acid: substance that
if dilarutka into water will produce hidorogen ion (H +) base: a substance that
when dissolved into water will produce hydroxide ions (OH-) theory is enhanced
by the Bronsted-Lowry because it considers the theory of Arrhenius hanyaberlaku
on the water, then Broensted-Lowry definition: Acid: a substance that gives
proton hydrogen ions (H +) the substance lain.Basa; a substance which receives
protons from asam.Teori is also less than perfect because just talking about
the exchange of protons. GN-acid base acid Lewis the next concept: a substance
that can accept a pair of electrons to form covalent bonds tongue: a substance
that can give you a pair of electrons on the formation of a covalent bond.
CHAPTER III
RESEARCH METHODS
Place and Time
Practicum
Practicum was held on 06 maret 2012 in
the laboratory. biology
In this experiment various
solutions will be tested with litmus paper blue merahdan. Litmus is an
indicator of acid and alkali, a substance that turns color in acid solution and
alkaline environments.
Tools and Materials:
Tool: Material:
1. Plates drops 1. soapy water,
2. Pipette drops 2. solution:CH3COOH,
NaCl, H2O, C12H22O11
3. Litmus-paper
How it Works:
1. Red and blue litmus paper cut into 4 sections.
2. Put a piece of red litmus paper in each of the
prepared solution.
3. Then observe whether there is a change in the litmus
paper.
4. Then test the solution with blue litmus paper. Then
observed, then there are recorded observations. In the same way, testing the next solution.
5. Continuing the
experiment by testing another solution in the same way.
6. Then state
whether the solution is acidic (seperticuka), slightly alkaline (like sugar),
or neutral (such as salt)
CHAPTER IV
DISCUSSION
4.1
Observations
SUBSTANCE
|
Red litmus paper
|
Blue litmus
paper
|
Turmeric smooth
|
Turmeric
rough
|
Methyl blue
|
NATURE
|
NaCl
|
Blue
|
Blue
|
Light
|
Light
|
AB
|
Netral
|
CH12H22O11
|
Blue
|
Blue
|
AS
|
AS
|
Biru
|
Bases
|
CH3COOH
|
Red
|
Red
|
AS
|
yellow L.
|
Biru G.
|
Acid
|
H2O
|
Blue
|
Blue
|
yellow
|
yellow
|
Biru
|
Bases
|
Soapy water
|
Blue
|
Blue
|
yellow L.
|
yellow dark..
|
Biru Muda
|
Acid
|
4.2 Data Analysis
Based on the above observations:
1. Which solution is acidic?
Acidic
solution is a solution of soapy water, CH3COOH,
2. Which solution is alkaline?
Alkaline
solution is CH12H22O11, H2O
3. What can you conclude?
After
our experiment we can conclude that
• To know that an acidic solution by using red and blue
litmus paper
• To find out the solution alkaline by using litmus paper
red and blue
• Extracts can be used as an indicator of the organic
extracts of plant materials
CHAPTER V
CLOSING
5.1 CONCLUSION
Based
on the results of this lab, some conclusions are obtained:
1. Acidic solution can redden blue
litmus paper;
2. A solution that is alkaline can blueing red litmus paper;
3. The neutral solution is not to change the color of the litmus paper.
5.2 ADVICE
the study expected
to be material to the students and for research the next .and information can
apply in daily life can learn to distinguish which day. usefulness Student acid solution and which is an alkaline solution of
a solution that is around them such as distilled water, orange juice, soapy
water etc. using litmus indicator
REFERENCES
PRACTICUM REPORT
CHEMISTRY
(ACID-BASES)
AFNITASARI
XI-EXACT-A
SMA NEGERI 01 UNGGULAN KAMANRE
2012
CHAPTER
PREFACE
1.1Background
In everyday life we often find the taste bitter, bitter,
sour, sweet asindan in foods or beverages that we tasted, is not it? Basically taste of food, drink or substance that is sour, bitter, bitter, salty and sweet
because of
the nature of these substances, the properties associated with acids, bases and
salt. Associated with a sour
taste in the chemistry of substances classified is acid. The bitter taste
associated with other substances that are classified as alkaline. However, not
all of which have a bitter taste is the base. Bases can be considered as opponents
of acid. If the acid is mixed with a
base, then the two substances that neutralize each other, so that the
properties of acids and bases removed. The reaction between the acid with a
base is salt. The sweet taste associated with
the presence of acid and alkaline properties collectively with acid and bases
are the two chemical compounds that are very important in the life of everyday.
In general, substances that taste sour at acid for
example contain lemon, vinegar
acid, and formic acid in ants. Bases on the slippery
nature generally have and bitter taste, such as soaps and liquid cleansers
(detergent). In the laboratory acids and bases can be simply identified USING
litmus paper. In acid solutions change litmus paper red lakmus be paper.
While the base will turn litmus paper blue. solution acid and alkaline
electrolyte is a solution so that the water breaks down into ions.
1.2 Objectives and
usability lab
1. Examine some of the
solution with litmus paper red and blue litmus, and group them in a
solution of acid-base.
2.Distinguish acid solution, base solution, and the neutral
solution with an acid-base indicator
CHAPTER II
BASIS OF THEORY
A.ACID-BASE
Understanding
of acids and bases are modern first put forward by SvanteArrhenius in 1887.
According to Arrhenius, acids are substances that when dilarutkandalam water
will ionize to form hydrogen ions (H+) as the only positive ions. Meanwhile,
the base is defined as a substance which, when dilarutkandalam water will ionize
to form hydroxide ions (OH-).
as the only negative ion. Thus, it can be said that acid is compounds
containing hydrogen ions with one or more other elements and the base is a
hydroxide ion-containing compound with one or another.Acid-base compounds has
been known since ancient times before the birth of chemistry. Acid-base
compound is one of the electrolyte that plays a role in chemical reactions. A
asamdapat is a solid, liquid or gas.Pada in 1777, Antoine Laurent Lavoiser
explained that all acids contain oxygen. Then in 1810, Sir Humph Davy suggested
that the element oxygen hydrogendan owned asam.Pada 1884, SA Arrehenius
theorized ion and acid-base gave the following definition: Acid: substance that
if dilarutka into water will produce hidorogen ion (H +) base: a substance that
when dissolved into water will produce hydroxide ions (OH-) theory is enhanced
by the Bronsted-Lowry because it considers the theory of Arrhenius hanyaberlaku
on the water, then Broensted-Lowry definition: Acid: a substance that gives
proton hydrogen ions (H +) the substance lain.Basa; a substance which receives
protons from asam.Teori is also less than perfect because just talking about
the exchange of protons. GN-acid base acid Lewis the next concept: a substance
that can accept a pair of electrons to form covalent bonds tongue: a substance
that can give you a pair of electrons on the formation of a covalent bond.
CHAPTER III
RESEARCH METHODS
Place and Time
Practicum
Practicum was held on 06 maret 2012 in
the laboratory. biology
In this experiment various
solutions will be tested with litmus paper blue merahdan. Litmus is an
indicator of acid and alkali, a substance that turns color in acid solution and
alkaline environments.
Tools and Materials:
Tool: Material:
1. Plates drops 1. soapy water,
2. Pipette drops 2. solution:CH3COOH,
NaCl, H2O, C12H22O11
3. Litmus-paper
How it Works:
1. Red and blue litmus paper cut into 4 sections.
2. Put a piece of red litmus paper in each of the
prepared solution.
3. Then observe whether there is a change in the litmus
paper.
4. Then test the solution with blue litmus paper. Then
observed, then there are recorded observations. In the same way, testing the next solution.
5. Continuing the
experiment by testing another solution in the same way.
6. Then state
whether the solution is acidic (seperticuka), slightly alkaline (like sugar),
or neutral (such as salt)
CHAPTER IV
DISCUSSION
4.1
Observations
SUBSTANCE
|
Red litmus paper
|
Blue litmus
paper
|
Turmeric smooth
|
Turmeric
rough
|
Methyl blue
|
NATURE
|
NaCl
|
Blue
|
Blue
|
Light
|
Light
|
AB
|
Netral
|
CH12H22O11
|
Blue
|
Blue
|
AS
|
AS
|
Biru
|
Bases
|
CH3COOH
|
Red
|
Red
|
AS
|
yellow L.
|
Biru G.
|
Acid
|
H2O
|
Blue
|
Blue
|
yellow
|
yellow
|
Biru
|
Bases
|
Soapy water
|
Blue
|
Blue
|
yellow L.
|
yellow dark..
|
Biru Muda
|
Acid
|
4.2 Data Analysis
Based on the above observations:
1. Which solution is acidic?
Acidic
solution is a solution of soapy water, CH3COOH,
2. Which solution is alkaline?
Alkaline
solution is CH12H22O11, H2O
3. What can you conclude?
After
our experiment we can conclude that
• To know that an acidic solution by using red and blue
litmus paper
• To find out the solution alkaline by using litmus paper
red and blue
• Extracts can be used as an indicator of the organic
extracts of plant materials
CHAPTER V
CLOSING
5.1 CONCLUSION
Based
on the results of this lab, some conclusions are obtained:
1. Acidic solution can redden blue
litmus paper;
2. A solution that is alkaline can blueing red litmus paper;
3. The neutral solution is not to change the color of the litmus paper.
5.2 ADVICE
the study expected
to be material to the students and for research the next .and information can
apply in daily life can learn to distinguish which day. usefulness Student acid solution and which is an alkaline solution of
a solution that is around them such as distilled water, orange juice, soapy
water etc. using litmus indicator
REFERENCES